BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan
masyarakat yang mampu memecahkan dan meningkatkan kesehatan. Dalam makalah ini
dibahas mengenai masalah dan kebutuhan yang diperlukan WUS (Wanita Usia Subur) dan
PUS (Pasangan Usia Subur). Yang merupakan masalah dari WUS yaitu mengenai
keadaan organ kelamin, untuk itu diberikan promosi kesehatan mengenai alat
kelamin dan penyakit yang sering mengganggu akibat infeksi. Selain itu, WUS
juga harus diberi penyuluhan mengenai penyakit menular seksual (PMS) agar WUS
tidak melakukan tindakan atau perbuatan berganti-ganti pasangan dalam usianya
yang subur.
PUS juga memerlukan penyuluhan/promosi kesehatan
dalam kehidupannya. Dalam hal ini petugas kesehatan harus mempromosikan KB
(Keluarga Berencana) bagi pasangan ini. Tujuannya untuk membatasi kelahiran
anak karena mereka subur, tidak memiliki kelainan sehingga mudah memperoleh
anak/keturunan. Disini akan dibahas mengenai alat kontrasepsi, tapi salah
satunya vasektomi dan tubektomi. Memang banyak alat kontrasepsi lainnya, namun
vasektomi dan tubektomi merupakan kontap (kontrasepsi mantap) jika sudah matang
dalam memilih pilihannya. Dengan penyuluhan KB diharapkan angka kelahiran dan
di Indonesia menurun dan tingkat kesejahteraan hidup meningkat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
promosi kesehatan pada Pasangan Usia Subur (PUS)?
2. Bagaimana
promosi kesehatan pada Wanita Usia Subur (WUS)?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Tujuan
Umum
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan dengan pokok bahasan lingkup promosi kesehatan
dalam praktek kebidanan menurut sasarannya yitu Pasangan Usia Subur (PUS)/
Wanita Usia Subur (WUS).
2.
Tujuan
Khusus
1. Agar
mahasiswi mengetahui dan memahami lingkup promosi kesehatan yang dapat
dilakukan pada Pasangan Usia Subur (PUS).
2. Agar
mahasiswi mengetahui dan memahami lingkup promosi kesehatan yang dapat
dilakukan pada Wanita Usia Subur (WUS).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Promosi
Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS)
1.
Pengertian
Pasangan
usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki
dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik.
Pada
masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana,
sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan
kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.
2.
Masalah
dan Kebutuhan yang dialami Pasangan Usia Subur (PUS)
Dalam
menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan
dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi
masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan
kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan
tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi
rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan
tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang
benar dan dimengerti masyarakat luas.
3.
Promosi
Kesehatan yang diberikan pada PUS
Lingkup
promosi kesehatan terhadap PUS/WUS meliputi persiapan hamil, keluarga
berencana, kesehatan, parenting, nutrisi dan produktifitas.
Penyuluhan
tentang kesehatan pada masa pra kehamilan di sampaikan pada kelompok wanita
usia subur/pria usia subur yang akan menikah. Penyampaian tentang kesehatan ini
disesuaikan dengan tingkat intelektual klien. Nasehat yang diberikan
menggunakan bahasa yang mudah dicerna, karena informasi yang diberikan bersifat
pribadi dan sensitif.
a.
Kontrasepsi
Dewasa
ini, pemerintah melakukan suatu program dalam penekanan angka kelahiran karena
kebanyakan penduduk Indonesia melakukan pernikahan dalam usia dini dimana masih
banyak kesempatan/masa dimana keduanya memiliki keturunan yang banyak.
Untuk
itu, perlunya penyuluhan dalam mengatasi masalah tersebut dengan memperkenalkan
alat kontrasepsi pada pasangan tersebut.
Para
petugas kesehatan harus memberi penyuluhan KB dan alat kontrasepsi, dan harus
menyerahkan pilihan pada kedua pasangan tersebut untuk memilih apa yang sesuai
dengan keinginannya. Salah satu alat kontrasepsi baik untuk pria dan wanita
yaitu tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk pria.
1) Vasektomi
Merupakan kontap atau
metode operasi pria (MOP) dengan jalan memotong vas deferen sehingga saat
ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Setelah menjalani
vasektomi tidak segera akan steril, tetapi memerlukan sekitar 12 kali
ejakulasi, baru sama sekali bebas dri spermatozoa. Oleh karena itu, diperlukan
penggunaan kondom selama 12 kali sehingga bebas untuk melakukan hubungan seks.
2) Tubektomi
Ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba fallopii wanita.
Keuntungan tubektomi adalah :
Ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba fallopii wanita.
Keuntungan tubektomi adalah :
a) Motivasi
hanya dilakukan satu kali saja
b) Efektivitas
hampir 100%
c) Tidak
mempengaruhi libido seksualis
d) Kegagalan
dari pihak pasien tidak ada.
Pelaksanaan
tubektomi dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan dilakukan 48 jam setelah
melahirkan karena belum dipersulit dengan edema tuba, infeksi, dan alat-alat
genital belum menciut.
Tubektomi
dan vasektomi dilakukan pada pasangan yang tidak menginginkan anak lagi yang
sering disebut kontap (kontrasepsi mantap). Dalam pemilihan kontrasepsi ini,
diperlukan pemikiran yang matang.
b. Persiapan
Hamil
Mempersiapkan tubuh
yang sehat saat merencanakan kehamilan. Jalankan pola hidup sehat dengan rileks
dan siapkan mental menuju kehidupan baru sebagai ibu. Bagi suami, pola
hidup sehat akan meningkatkan kualitas sperma sebagai modal konsepsi.
Bila Ibu dan suami Ibu
sudah menerapkannya, kehamilan yang diharapkan akan lebih mudah terjadi.
1)
Ubah gaya hidup
Sebelum
Ibu merencanakan kehamilan, buat ‘check list’ mengenai hal-hal yang harus
diperhatikan untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Pantau
Berat Badan. Berat tubuh berlebih atau kurang dapat mempengaruhi kesuburan Ibu.
Lakukan olah raga teratur dan makan makanan bergizi seimbang untuk menjaga
berat badan (kurangi makanan olahan dan makanan tinggi lemak dan gula).
Bila
selama ini Ibu kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung Asam folat, mulai
sekarang sertakan sereal yang dicampur buah atau sayuran sebagai salah satu
menu sarapan pagi. Asam folat penting untuk mencegah bayi lahir dengan cacat
seperti, keretakan pada tulang belakang. Bila sulit memenuhi kebutuhan 400
mikrogram asam folat setiap hari, maka Ibu disarankan mengkonsumsi suplemen asam folat sedikitnya sampai
minggu ke 12 kehamilan.
Konsultasikan
penggunaan obat bila Ibu sedang merencanakan kehamilan. Karena beberapa obat
dapat menurunkan tingkat kesuburan Ibu. Begitu juga bila Ibu baru-baru ini
menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD, Depro-Provera atau Norplant, atau
telah disterilisasi. Jika baru-baru ini Ibu mengkonsumsi pil, biarkan tubuh
menyesuaikan diri dulu selama beberapa bulan sebelum Ibu merencanakan
kehamilan.
Gaya
hidup modern seringkali membuat stress. Tubuh dan pikiran yang rileks akan
memperbesar kesempatan terjadinya konsepsi.
Selain
Ibu, pola hidup sehat juga ‘wajib’ dilakukan oleh suami Ibu. Jadi, libatkan
suami agar kehamilan sehat yang diharapkan lebih mudah terwujud.
a) Kurangi
minuman berkafein.
b) Hindari
Stress.
c) Jauhi
lingkungan kerja yang berbahaya. Beberapa bahan kimia dapat mempengaruhi
kualitas sperma.
d) Gunakan
celana dalam yang longgar, berbahan katun, dan tidak terlalu ketat agar testis
tidak terganggu.
e) Makanan
dan minuman sehat yang mengandung vitamin dan mineral, termasuk Vitamin C – ini
penting untuk menghasilkan sperma yang sehat. Dorong suami untuk makan makanan
dengan kandungan Zinc tinggi seperti makanan laut, daging, telur, dan roti
gandum, yang baik untuk kesuburan.
Tubuh yang rileks dan pikiran yang
tenang penting bagi Ibu yang merencanakan kehamilan. Jangan selalu
mengasosiasikan seks sebagai usaha untuk mendapatkan bayi. Hal itu akan menumpuk
tekanan bagi Ibu dan suami.
Lakukan dan nikmati semuanya tanpa
tekanan. Hubungan seksual yang dilakukan dengan rileks tentu akan lebih nyaman.
B.
Promosi
Kesehatan pada Wanita Usia Subur (WUS)
Secara manual yang dimaksud wanita usia subur (WUS)
adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara
umur 20-45 tahun. Dimana dalam masa ini petugas kesehatan harus memberikan
penyuluhan pada WUS yang memiliki masalah mengenai organ reproduksinya. Petugas
kesehatan harus menjelaskan mengenai personal hyegiene yaitu pemeliharaan
keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkan dan penyakit yang dapat
diakibatkan dari hal tersebut. WUS dianjurkan untuk menjaga diri agar tidak
terikut menjadi WTS (Wanita Tunasusila). Masalah kesuburan alat reproduksi
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita
subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan
alat kelaminnya dengan rajin membersihkannya.oleh karena itu WUS dianjurkan
untuk merawat diri.
1.
Siklus
Haid
Wanita yang mempunyai
siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid dimulai dari
hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang
biasanya berlangsung selama 28-30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat
dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus
menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh
perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti,
perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks),
perubahan pada serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan
indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
2.
Alat
pencatat kesuburan
Kemajuan teknologi
seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk
mendeteksi kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan
suhu badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar,
biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius
selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak mengalami perubahan suhu badan
pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak subur.
3.
Tes Darah
Wanita yang siklus
haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan
sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah
perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes
darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang
wanita.
4.
Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui
seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita.
Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ
reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan
mengganggu proses pelepasan sel telur. Sedangkan pemeriksaan buah dada
ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin
yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan
sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya
normal atau tidak.
5.
Track record
Wanita yang pernah
mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman
pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan
penyumbatan saluran reproduksi. Oleh karena itu, track record wanita yang
pernah mengalami keguguran juga harus diperhatikan.
Fakta membuktikan bahwa
wanita yang sedang dalam masa subur biasanya bersikap lebih tajam terhadap wanita
lain. Pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21 siklus menstruasi)
perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin tinggi. Pada masa ovulasi,
wanita sering memberikan komentar yang buruk ketika dimintai pendapat tentang
wanita lain.
Pemilihan kontrasepsi
alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita. Jika ingin membuat
jeda waktu untuk terjadinya suatu kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi,
sebaiknya konsultasikan dulu berbagai efek pemakaian dan pasca pemakaian dari
masing-masing jenis alat.
Berat badan juga
mempengaruhi kesuburan. Sebuah penelitian mengatakan 12% masalah ketidaksuburan
disebabkan oleh masalah berat badan. Terlalu kurus bisa membuat siklus haid
wanita tidak teratur dan bisa melahirkan bayi yang juga memiliki berat badan
rendah. Sebaliknya terlalu gemuk juga tidak berakibat baik untuk kesuburan
karena keseimbangan hormon terganggu dan berisiko mengalami tekanan darah
tinggi dan diabetes semasa hamil.
Wanita yang minum empat
gelas kopi per hari memiliki risiko tidak subur lebih besar. Sebabnya, kafein
mengurangi kandungan darah dalam hormon prolactin. Rendahnya hormon prolactin
berhubungan dengan semakin rendahnya tingkat kesuburan. Jadi pilihan makanan
juga turut mempengaruhi kesuburan.
6.
Perhitungan Masa Subur
Ada beberapa metode
yang digunakan untuk dapat menghitung masa subur seorang wanita. Metode yang
paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya
perubahan suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks.
Indikator-indikator ini secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan
hormonal dan status kesuburan secara akurat.
Perhitungan masa subur
dengan menggunakan sistem kalender adalah cara natural atau alamiah yang
digunakan hanya bila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang teratur.
Perhitungan masa subur ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari
menstruasi yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup
selama 48 jam setelah ejakulasi serta ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat
hidup 24 jam setelah ovulasi.
Dengan mengetahui masa
subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan
keturunan, yaitu dengan cara:
a. Menilai
kejadian dan waktu terjadinya ovulasi
b. Memprediksikan
hari-hari subur yang maksimum.
c. Mengoptimalkan
waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.
d. Membantu
mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.
Kurangnya
pengetahuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita, sering
kali di kaitkan dengan berbagai macam penyakit,padahal tingkat masa kesuburan
setiap orang berbeda – beda tergantung kondisi fisik, mental dan kebersihnnya.
Ketidaksuburan alat repproduksi sering kali juga dikaitkan dengan berbagai
penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang mengidapnya, diantaranya
40% faktor ketidaksuburan disebabkan oleh wanita sedangkan 40% lain oleh sebab
pria, dan sisa 20% karena keduanya.Namun pada dasarnya ketidaksuburan alat
reproduksi pada wanita disebabkan oleh :
a. Disfungsi
hormon
b. Tersumbatnya
saluran telur
c. Endometriosis.
d. Kista
atau kualitas.
e. Pergerakan
sperma yang kurang baik.
7.
Penyakit
Menular Seksual
a.
Penyakit
Gonore
Penyakit
ini paling banyak dijumpai dalam jajaran penyakit hubungan seksual. Penyebabnya
Neisseria gonorhoe, tergolong bakteri diplokokus berbentuk buah kopi. Gejala
umumnya adalah rasa gatal dan patas diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing
dan banyak kencing, diikuti pengeluaran nanah diujung kemaluan dapat bercampur
darah. Upaya preventif agar tidak terinfeksi gonore pada mata dilakukan
pemberian tetes mata nitras argentil 1% secara crede dan tetes mata dengan
antibiotika langsung pada BBL.
b.
Penyakit
Sifilis
Penyebab
: Treponema pallidum, ordo spirochaetaeas, yang diserang adalah semua organ
tubuh, sehingga cairan tubuh mengandung treponema pallidum. Masa inkubasinya
sekitar 10-90 hari dan rata-rata 3 minggu. Timbul perlukaan di tempat infeksi
masuk, terdapat infiltrat (pemadatan karena serbuan sel darah putih) yang
mengelupas dan menimbulkan perlukaan dengan permukaan bersih, berwarna merah
dan kulit terdapat tanda radang membengkak dan nyeri. Upaya preventif yaitu
melakukan pemeriksaan sebelum pernikahan.
c.
Trikomoniasis
Adalah
infeksi genitalia yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Trikomoniasis
pada wanita pada keadaan akut terdapat gejala lendir vagina banyak dan berbusa,
bentuk putih bercampur nanah terdapat perubahan warna (kekuningan,
kuning-hijau), bebau khas. Adanya iritasi pada lipatan paha dan kulit sekitar
kemaluan sampai liang dubur. Dengan penyampaian penyakit pada alat kelamin maka
WUS akan menjaga kebersihan kelaminnya dan tidak melakukan hubungan seks bebas.
Pemeriksaan
Alat Kelamin
Wanita
Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan walaupun ia memiliki
siklus haid/menstruasi yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu
subur. Artinya WUS harus sehat bebas dari penyakit kelamin. Sebelum menikah WUS
sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan agar mengetahui kondisi organ
reproduksinya apakah berfungsi dengan baik.
Dengan
mengadakan pemeriksaan kesehatan maka akan mencegah penyakit alat kelamin.
Alat
kelamin wanita sangat berhubungan dengan dunia luar yang melalui liang
senggama, saluran mulut rahim, rongga/ruang rahim. Saluran telur (tuba falopi)
yang bermuara dalam ruang perut. Karena adanya hubungan yang langsung ini
infeksi alat kelamin wanita disebabkan oleh hubungan seks yang tidak sehat,
sehingga infeksi bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan menuju ruang perut
dalam bentuk infeksi selaput dinding perut atau disebut juga peritonitis.
Sistem
pertahanan dari alat kelamin wanita yang cukup baik yaitu : dari sistem asam,
biasanya sistem pertahanan yang lainnya dengan cara pengeluaran lendir yang
selalu mengalir ke luar yang menyebabkan bakteri yang dibuang dalam bentuk
menstruasi, sistem pertahanan ini sangat lemah, sehingga infeksinya sering
dibendung dan pasti menjalar ke segala arah yang menimbulkan infeksi mendadak
dan menahun. Contoh : Penyakit alat kelamin pada wanita adalah : “LEUKOREA”.
Leukorea adalah keputihan, yaitu : cairan putih yang keluar dari liang senggama
secara berlebihan.
Leukorea dibedakan atas
2 bagian yaitu :
a. Leukorea
Normal (Fisiologis)
Terjadi pada fase
sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi melalui rangsangan seksual.
b. Leukorea
abnormal
Terjadi pada semua
infeksi alat kelamin yaitu : infeksi bibit kemaluan, liang senggama, mulut
rahim dan jaringan penyangganya, dan infeksi penyakit hubungan kelamin.
Leukorea bukanlah
penyakit, tetapi gejala penyakit yang dapat ditentukan dengan pertanyaan, yaitu
:
1) Kapan
mulainya?
2) Berapa
jumlahnya?
3) Serta
gejala penertanya?
Penanganannya
perlu dilakukan pemeriksaan, seperti : pemeriksaan fisik umum dan khusus,
pemeriksaan laboratorium/rutin.
Pemeriksaan
mencakup : Pewarnaan gram, preparat basah, preparat KOH, kultur/pembiakan, dan
Pap Smear.
8.
Penyakit
Infeksi Wanita
Dibawah
ini beberapa penyakit infeksi kelamin wanita yang umum terjadi dijelaskan
dibawah ini yaitu :
a. Infeksi Kelenjar Bartholini
Disebabkan oleh
bakteri gonorea, siapolokokus atau streptococus. Pada pemeriksaannya dijumpai
pembengkakan kelenjar, padat, berwarna merah, nyeri, dan panas.
Pengobatan
: dengan insisi è yang mengurangi pembengkakan mengeluarkan isinya.
Therapy
: antibiotik dosis tepat
Yang
menahun dalam letak kista bartholini yang diperlukan tindakan marsupialisasi, yaitu
operasi menyembuhkan kista dalam membuka, mengeluarkan isi dan menjahit tepi
kista di irisan kulit.
b.
Kondiloma
Akuminata
Berbentuk
seperti bunga kol dengan jaringan ikat dan tertutup oleh epitel hiperkeratasis
(Penebalan lapisan tanduk). Penyebabnya semacam virus sejenis virus veruka.
Pengobatan pada infeksi ini dengan tungtura podofilin 10%.
c.
Infeksi
Vagina (Vulvitis) Diabetika
Terdapat
pembengkakan vagina, merah dan terutama ada rasa gatal yang hebat, dapat
disertai dengan rasa nyeri. Ini terjadi pada mereka yang berbadan relatif
gemuk. Pada pemerikaan laboratorium dijumpai penyakit kencing manis.
d.
Infeksi
Liang Senggama (Vaginitis)
Di
dalam liang senggama hidup bersama saling menguntungkan beberapa bakteri yaitu
hasil doderlain, stafilokokus dan streptokokus, serta hasil difteroid. Secara
umum gejala infeksi liang senggama (vaginitis) disertai infeksi bagian luar
(bibir), pengeluaran cairan (bernanah), terasa gatal dan terbakar. Pada
permukaan kemaluan luar tampak merah membengkak dan terdapat bintik-bintik
merah.
e.
Infeksi
Spesifik Vagina
Beberapa
infeksi khusus pada vagina meliputi trikomonas vaginalis, dengan gejala
leukorea encer sampai kental, berbau khas, gatal dan rasa terbakar. Disebabkan
oleh bakteri trikomonas vaginalis. Cara utama penularannya adalah dengan
hubungan seksual. Infeksi vagina lain adalah kandidiasis vaginitis, yang
disebabkan oleh jamur candida albican. Leukorea berwarna putih, bergumpal dan
sangat gatal, dan pengobatan dengan mycostatin sebagai obat minum atau
dimasukkan kedalam liang senggama.
f.
Servisitis
Akuta
Infeksi
ini dapat disebabkan oleh gonokokus (gonorea) sebagai salah satu infeksi
hubungan seksual. Gejalanya pembengkakan mulut rahim, pengeluaran cairan
bernanah, adanya rasa nyeri yang dapat menjalar kesekitarnya.
g.
Servisitis
Menahun (Kronis)
Infeksi
ini terjadi pada sebagian besar wanita yang telah melahirkan. Terdapatnya
perlukaan ringan pada mulut rahim. Gejalanya leokorea yang kadang sedikit atau
banyak dan dapat terjadi perdarahan (saat berhubungan seks).
h.
Penyakit
Radang Panggul
Infeksi
ini sebagian berkaitan dengan infeksi alat kelamin bagian atas. Bentuk infeksi
ini dapat mendadak (akut) dengan gejala nyeri dibagian perut bawah.
9. Pembekalan pengetahuan
untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita
e. Personal
Hygiene, misalnya :
1)
Mandi 2x sehari
2)
Ganti pakaian dalam setiap
hari
3)
Hindari keadaan lembab di
vagina
4)
Mamakai pembalut yang tidak
mengandung zat berbahaya (berbahaya ditandai dengan mudah rusaknya pembalut
jika terkena air)
5)
Ganti pembalut maksimal
tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh darah haid
6)
Cebok dari arah depan ke
belakang
7)
Hindari penggunaan
sabun/cairan pembersih vagina.
f. Gizi
1)
Hindari 5 P (pemanis,pengawet,penyedap,pewarn,
dan perasa)
2)
Konsumsi buah dan sayuran.
g. Perilaku
seks
Hindari perilaku seks bebas
diluar nikah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penulis
menyimpulkan bawah :
1. Promosi
kesehatan yang sangat penting bagi PUS adalah program KB untuk menekan angka
kelahiran.
2. Penyakit
menular seksual banyak dialami oleh wanita usia subur yang melakukan hubungan
seks bebas, maka perlu penyuluhan dalam menjaga keadaan diri.
3. WUS
yang tidak memeriksakan keadaan dirinya akan sering terserang penyakit kelamin
misalnya : Leukorea (Keputihan yang Abnormal).
B.
Saran
1. Diharapkan
dengan program KB yang telah dipromosikan dapat menekan angka kelahiran dan
meningkatkan kesejahteraan orang.
2. WUS
harus rajin memeriksakan kesehatan dan menjaga kebersihan diri mencegah
penyakit alat kelamin.
3. WUS
harus menjaga diri untuk tidak berganti pasangan mencegah penyakit menular
seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar